14.03 PM

December 05, 2016

Kamu tadi makan siang dimana? Lopi?

Hah? Iya lopi.

Ooh, lopi. Kalo aku lopyu. Halah~
...
...
HAHAHAHAHAHAHAHA

----

Percakapan sore menjelang malam, di perempatan jalan, di atas motor, saat ia menjemput pulang selepas kerja. Bagi orang lain mungkin itu biasa, malah enggak-banget. Tapi berbeda untuk saya.

Awalnya tertawa, lalu terselip senyum.

Sebentar, dia kalau baca ini pasti kesenengan. Ah biarin. Sekali-sekali.

Hmm.. Oke mari mulai.

Hubungan saya dan dia itu aneh. Sangat aneh. Empat tahun lalu dia meminta saya menemaninya, yang dikira menemani pergi beli sesuatu, ternyata menemaninya dalam perjalanan hidup.

Begitu kaku, sangat dia.

Saya terdiam. Kemudian mengiyakan satu hari setelahnya.

Cerita pun di mulai. Perjalanan dengan penuh pembuktian, pasang surut, berkelok-kelok, bahkan sampai hancur di tahun lalu.

Di perjalanan setahun tanpa dia, ternyata ada proses refleksi diri, berpikir dengan berbagai cara agar saya bisa melakukan semua dengan biasa saja, tanpa dia.

Jalan-jalan, bertemu dengan teman baru, liburan bersama. Naik gunung, keretaan, apapun saya lakukan.

Sampai pada satu titik, saya lelah lari. Akhirnya diam dan melakuan rutinitas biasa. Dipertemukan dengan berbagai orang yang dianggap bisa menjadi distraksi menyenangkan.

Tapi lama-lama, jatuhnya malah jadi takut. Malas. Biasa saja dan cenderung apatis.

Kemudian saya dan dia bertemu kembali di waktu yang mungkin bisa dibilang pas. Entah benar atau tidak.

Pada akhirnya memahami diri sendiri, ternyata yang saya butuhkan adalah sosok seperti dia. Yang bisa memperlakukan saya dengan caranya sendiri.

Tidak perlu manis setiap hari,

Tidak perlu sering mengungkapkan rasa dengan kata,

Tidak perlu memperlakukan saya seperti perempuan lemah, tapi tetap membuat saya merasa dibutuhkan.

Cukup dengan caranya sendiri,

yang kaku kalau memuji dan gugup ketika dipuji.

yang bisa membuat saya merasa dibutuhkan.

yang bisa membuat saya aman dan nyaman sekaligus.

Semoga selalu ada hal baik di perjalanan ini dan dimudahkan. Aamiin.






Jakarta, 5 Desember 2016
Selesai buang air.

You Might Also Like

0 komentar

Friends

Popular Posts

Part of